Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2014

Obor Rakyat Yang Sebenarnya

Ironis, itulah kata yang bisa diungkapkan untuk dua media berita terbaik yang di miliki Indonesia. Stasiun televisi yang selalu menyajikan berita akurat, terpercaya, kini tidak lagi mengutamakan netralitas dalam penyajian programnya. Itulah dahsyatnya politik. Apapun bisa ditempuh untuk mencapai tujuan. Masyarakat luas mau tidak mau, suka tidak suka harus menanggung segala akibat dari kelicikan sebuah dinamika politik. Bagi stasiun televisi dan orang-orang yang bernaung didalamnya, hal ini sangatlah menguntungkan. Tetapi bagi masyarakat, hal ini justru merugikan dan dapat menjerumuskan seseorang dalam pertikaian. Dengan politik, seseorang bisa membeli atau menggunakan alat apapun. Dan media sebagai alat yang tidak terbatas ruang dan waktu bisa digunakan untuk memutarbalikkan sesuatu. Saat ini hal tersebut telah menjadi nyata dimana media berita terpercaya yang seharusnya bersikap netral akhirnya di setir oleh politik Jelang Pemilu Presiden 9 Juli 2014 di Indonesia, dua sta

Gotong Royong Membangun Bangsa ala Dahlan Iskan

Gotong royong. Mungkin banyak orang sudah tahu bahkan mengerti tentang kata atau kalimat ini. Namun tidak sedikit pula dalam pelaksanaannya semangat gotong royong ini disalah artikan atau dilaksanakan dalam wujud atau bentuk yang salah.  Contoh yang paling sederhana dan terlihat secara jelas tentang wujud pemahaman gotong royong yang salah tersebut adalah saat dimana para petinggi / pejabat negara saling bergotong royong melakukan tindakan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) untuk meraup uang negara secara tidak sah demi mengisi kantong -kantong pribadinya, keluarga atau kroni (bagi orang-orang terdekatnya). Profesionalisme yang telah di nilai oleh negara dengan memberikan penghasilan tinggi ternyata masih saja kurang, kurang dan kurang. Sementara di sisi lain, rakyat semakin terhimpit dalam beban kehidupannya. Saya juga menyadari dan memahami bahwa untuk mencapai tingkat atau level tinggi, seseorang tidak melakukannya dengan mudah. Ada banyak hambatan, tantangan, dan rintanga

Merebut hati rakyat bukan dengan saling sindir

Tidak lama lagi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia akan segera di gelar. Baik kubu Jokowi-JK maupun Prabowo-Hatta terus melakukan pendekatan demi pendekatan kepada masyarakat, di sisi lain aksi sindir-menyindir terus dilakukan oleh para pembicara (tim sukses) para pasangan calon terhadap lawan politiknya. Menurut pendapat saya ada satu hal yang kurang di cermati oleh para tim pemenangan pasangan calon Capres dan Cawapres adalah dalam kurun lima sepuluh tahun terakhir ini keterisolasian masyarakat di seluruh tanah air mulai berkurang. Ini artinya tingkat pendidikan politik masyarakat telah berkembang karena semua media elektronik dan cetak telah dapat di nikmati oleh lapisan masyarakat di pedalaman tanah air kita. Penilaian masyarakat bukan lagi bergantung pada prosentase kelebihan dan kekurangan, melainkan pada metode pendekatan secara langsung kepada masyarakat dalam penjabaran visi misi kedepan bagi kepentingan masyarakat sebagai pemilih. Ingat, pemimpin yang baik