Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2014

Jelang Pilpres 2014, Bagaimana Analisis Politik dari Blogger?

Pasca pemilu legislatif 2014, banyak tokoh-tokoh politik, pengamat politik, lembaga survey mulai menganalisa langkah-langkah politik menjelang pemilu presiden 2014 bulan Juli mendatang. Hal ini dapat kita lihat di berbagai media elektronik dan online, berita mengenai analisa politik marak diberitakan. Para pengamat politik terkenal pun di hadirkan untuk mengulas tentang analisa politik menjelang Pilpres 2014.  Sebagai blogger yang merupakan masyarakat akar rumput, saya juga ingin memberikan sedikit analisis politik tentang peta kekuatan untuk menghadirkan calon presiden dan wakil presidennya yang benar-benar menjual di mata masyarakat Indonesia. Apa kata Penho? berikut analisa politik Pilpres 2014. KOALISI PARTAI POLITIK Koalisi partai politik hanya berlaku untuk mendapatkan persentase batasan boleh menghadirkan capres dan cawapres. Sementara untuk peta kekuatan dalam pemenangan capres dan cawapres terletak pada figur calon itu sendiri. FIGUR CALON Hari ini jujur s

Benarkah Jokowi Effect Gagal?

Banyak lembaga menganalisa bahwa elektabilitas Jokowi yang dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ternyata tidak membawa efek yang signifikan terhadap perolehan Persentase Suara PDI-P secara nasional. PDI-P yang semula mengharapkan perolehan persentase suaranya diatas 20 persen (sekitar 27 persen) setelah menetapkan Jokowi sebagai Capresnya, ternyata menurut beberapa pengamat politik dan lembaga survey tidak memiliki efek yang signifikan walaupun PDI-P secara hitung cepat telah menang dengan perolehan suara pada kisaran 18 - 19 persen. Benarkah " Jokowi Effect " dinyatakan gagal ? Hari ini saya memiliki pandangan lain tentang Jokowi Effect tersebut. Dari sisi pandangan saya, Jokowi effect sebenarnya berhasil. Mengapa? Elektabilitas partai politik pada pemilu 2014 ini sebenarnya telah turun drastis setelah banyaknya anggota partai politik yang terkena kasus korupsi, tak terkecuali di tubuh PDI-Perjuangan. Tingkat kepercayaan masyarakat tu

Hari ini, 9 April 2014

Hari ini 9 April 2014, Indonesia akan memilih para wakilnya untuk duduk di kursi parlemen. Hari ini rakyat Indonesia akan berbondong-bondong datang ke Tempat Pemungutan Suara. Hari ini rakyat harus memberi penilaian siapa yang paling tepat untuk menjadi wakilnya lima tahun mendatang. Hari ini rakyat pula yang akan menentukan nasib partai politik apakah akan mampu mencapai target 20 % suara secara nasional agar bisa mengusung calon presiden bulan Juli mendatang. Apapun hasilnya, secara pribadi selaku masyarakat Indonesia saya hanya berharap pelaksanaan proses demokrasi ini dapat berjalan dengan baik, lancar dan aman. Dalam sebuah pertandingan, kekalahan boleh saja menyakitkan, tetapi semangat perdamaian harus tetap di atas segalanya. Selamat memilih Indonesia, semoga Indonesia menjadi negara yang lebih baik dari hari ini.

Hanya Slogan Semata

Miris hati membaca di beberapa media online bahwa hampir seluruh rumah sakit di Indonesia telah mempersiapkan diri jelang pemilu legislatif 9 April 2014 mendatang. Persiapan ini bukanlah tentang pemberian motivasi dan dukungan kepada para kontestan calon legislatif, melainkan kesiapan rumah sakit dan seluruh tenaga medisnya dalam mengantisipasi para calon legislatif yang mengalami permasalahan kejiwaan akibat tingginya tekanan yang dialami saat proses pemilu legislatif. Tekanan terbesar yang paling mengganggu kejiwaan para calon legislatif tidak lain karena besarnya dana kampanye / sosialisasi dan atau adanya aktivitas  black campaign yang mereka lakukan namun menghasilkan sesuatu yang tidak di mereka harapkan. Black Campaign yang masih marak terjadi bahkan sampai saat ini adalah adanya unsur politik uang dalam menarik suara pemilih. Say No for Money Politic hanyalah sebuah slogan semata. hampir di setiap daerah praktek seperti ini masih tetap terjadi dan sangat sulit di buktikan

Rakyat Hebat, Indonesia Hebat!

Tidak dapat di pungkiri bahwa Jakarta sebagai ibukota negara merupakan pusat barometer Indonesia di berbagai bidang, tak terkecuali dalam dunia politik.  Dalam dunia politik menurut pengamatan saya, banyak pelajaran berharga dari hasil pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang lalu untuk di jadikan sebagai barometer politik  bagi para elit-elit partai politik Indonesia. Kita tahu bahwa tahun 2014 ini di sebut juga sebagai tahun politik di negara Indonesia. Tahun ini Indonesia akan memilih para wakil rakyat dan pemimpin negaranya dimulai pada tanggal 9 April 2014 mendatang.  Saat menatap hasil pemilukada DKI Jakarta yang lalu, para elit politik seakan tercengang melihat masyarakat secara khusus warga Jakarta lebih mengutamakan sosok pemimpin yang peduli dengan keluh kesah yang dialami oleh rakyatnya tanpa membedakan agama, suku, ras, golongan atau dari partai apa yang mengusung mereka. Joko widodo dan Basuki Tjahja Purnama atau yang kerap di panggil Jokowi dan