Skip to main content

Bukan hanya Pemerintah, Tetapi Rakyat Juga Harus Berbenah Diri

Akhirnya untuk mengurai permasalahan demi permasalahan di Jakarta dilakukan dengan cara yang menurut saya cukup unik. Mengapa ? Karena ternyata inti permasalahan yang menyebabkan timbulnya berbagai masalah di Ibukota adalah tidak disiplinnya masyarakat yang kemudian menghadirkan kurangnya kesadaran dalam menciptakan iklim daerahnya.

Unik yang dimaksudkan adalah karena memulai segala sesuatunya dengan cara memberikan pelajaran dalam meningkatkan kesadaran kepada masyarakat bahwa sebagai warga negara, rakyat juga harus hidup disiplin.

Walaupun bukan sebagai warga Jakarta tetapi sebagai warga negara saya banyak melihat berita-berita tentang bagaimana pemerintah daerah memperbaiki permasalahan yang begitu kompleks di Jakarta. Dan kesimpulan yang saya ambil adalah warga Jakarta secara khususnya dan rakyat Indonesia secara umumnya selama ini terlalu di manjakan.

Ketika rakyat mau ini atau itu langsung saja diberikan agar ia tetap di senangi dan di pilih kembali oleh rakyat. Padahal ia tahu bahwa dengan menyetujui apa yang rakyat mau, akan ada konsekuensi vital di kemudian hari. Kegiatan menyenangkan rakyat hari ini tetapi akan menimbulkan akibat yang lebih kompleks di kemudian harinya, inilah yang membuat Jakarta mengalami permasalahan yang kompleks.

Saat ini Pemerintah DKI Jakarta sekarang telah membuat salah satu kebijakan untuk mengurai permasalahan kemacetan di Jakarta. Masyarakat diberi pengarahan agar tidak lagi menggunakan sebagian badan jalan untuk tempat berjualan. Ada tempat khusus yang disedikan oleh pemerintah sebagai tempat berdagang. Walaupun sepi, minim pengunjung, dan lain sebagainya, anda harus tetap berjualan di tempat yang telah ditentukan.

Rakyat juga dihimbau agar tidak memarkirkan kendaraan secara sembarangan di tepi jalan bukan tempat untuk parkir, tidak menggunakan lajur jalan untuk kendaraan khusus dan tidak lagi membuang sampah sembarangan yang kemudian menciptakan penyumbatan saluran air yang berakibat banjir.

Akhirnya jika saya diminta untuk membaca fikiran duo pemimpin Jakarta ini, maka saya akan katakan bahwa yang mereka maksudkan adalah Jangan Hanya Pemerintah saja yang berbenah dan membenahi Jakarta, tetapi Rakyat juga harus berbenah diri.

Comments

Popular posts from this blog

Pro dan Kontra Rencana Pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD

Mencuatnya usulan bahwa Pemilihan Kepala Daerah hanya akan di pilih oleh para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah saat ini ternyata bukan hanya sebatas isu belaka melainkan sedang dibahas oleh Panja RUU Pilkada dengan Kementrian Dalam Negeri. Usulan yang di dominasi oleh partai koalisi (Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP dan PAN) telah menuai banyak pro dan kontra baik di kalangan elit politik, pakar hukum, dan bahkan masyarakat. " Pemilihan Kepala Daerah secara demokrasi oleh seluruh warga negara di daerah sangat rentan dengan timbulnya konflik. Disamping itu Anggaran Dana untuk proses Pilkada langsung akan sangat besar dan tak dapat di pungkiri pula bahwa seorang calon kepala daerah akan mengeluarkan dana yang saya kira lima kali lebih besar ketimbang jika dilakukan dengan cara pemilihan oleh DPRD.".. Kalimat bercetak miring diatas merupakan alasan timbulnya pemikiran para elit partai politik yang berkoalisi (Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP dan PAN). Sebagai bagian

Ternyata Tak Semua Pejabat Takut dengan Media

Siapa yang tidak kenal Bolot. Salah satu pelawak terkenal Indonesia yang memerankan adegan lawak sebagai orang yang kurang awas pendengarannya. Ketika ia bertanya kepada pelawak lain, lalu di jawab oleh teman lawaknya, maka yang sering kita saksikan adalah pertanyaan tersebut kembali di ulang oleh Bolot. Akhirnya dalam adegan selanjutnya, lawan main si Bolot menjadi marah. Di sinilah letak nilai kelucuan dan keluguan Bolot yang melahirkan tawa dari para penonton. Inilah yang terjadi dalam dunia nyata ketika Wakil Gubernur DKI Jakarta kesal atas pertanyaan berulang-ulang dari seorang presenter salah satu televisi swasta di Indonesia. Ahok menganggap pertanyaan tersebut hanya menyita waktu aktivitas kerjanya sebagai abdi masyarakat. Tayangan acara interview yang telah diunggah ke situs youtube ini telah banyak di tonton dan di komentari oleh masyarakat pengguna internet. Kekesalan Ahok hampir mirip dengan adegan lawan main si Bolot dalam lawakannya. Salah satu media televisi ini

Akanlah HUT RI ke 69 Akan Tercoreng

Saya akan mulai dengan kalimat "Akan kah peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2014 ini akan tercoreng dengan adanya agenda sidang Sengketa Pemilu Presiden?". Telah kita ketahui bersama bahwa hampir seluruh mata warga negara Indonesia dan bahkan dunia sedang tertuju pada satu agenda yang katanya merupakan bagian dari demokrasi di Indonesia yaitu "proses persengketaan pemilu presiden di Mahkamah Konstitusi. Agenda sidang yang hasil akhirnya akan diputuskan oleh sembilan orang hakim konstitusi pada tanggal 22 Agustus mendatang sampai saat ini masih terus berlangsung. Dakwaan tahapan pemilu menurut pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu yang dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masiv oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang kemudian di rasa merugikan paslon presiden dan wakil presiden nomor urut satu ini benar-benar menghambat proses demokrasi yang seharusnya berjalan dengan baik. Sementara itu tidak lama lagi rakyat