Semakin semwarutnya ibukota negara dengan berbagai permasalahan yang kompleks menjadikan Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan industri yang hampir dikatakan tidak layak!.
Diantara kompleksnya permasalahan ibukota, hal yang paling disoroti adalah kemacetan dan banjir yang terus menghantui berbagai elemen masyarakat. Hampir setiap musim penghujan tiba, kota Jakarta selalu dipenuhi genangan air. Belum lagi ditambah kemacetan yang semakin luar biasa setiap harinya entah itu saat musim penghujan atau pun tidak.
Keinginan masyarakat Jakarta agar di masa pergantian tampuk kepemimpinan pemerintahan di DKI Jakarta, para pemimpinnya dapat mengatasi dua permasalahan utama ini, seakan-akan hanya menjadi sebuah mimpi belaka. Ya, siapapun pemimpinnya, Jakarta tetap akan macet dan suatu ketika bisa saja tenggelam.
Menyoroti metode kinerja kepemimpinan Jokowi-Ahok saat ini dapat disimpulkan bahwa ini merupakan metode terbaik dan sangat jarang digunakan oleh para pemimpin sebelumnya. Untuk mengurai permasalahan di Jakarta, mereka mencari sebuah titik yang merupakan sumber utama permasalahan dan mulai membenahinya dari sana. Sementara dalam penerapannya pun ibarat seperti sedang melaksanakan pekerjaan di dunia kontraktor, dimana setiap pekerjaan memiliki batasan masa waktu dengan harapan ketika tahun anggaran itu selesai, apa yang dikerjakan telah selesai pula.
Para aparat pemerintahnya ibarat pekerja bangunan yang selalu di tempa agar mengerjakan sebuah pekerjaan dengan cepat, tepat dan mendapatkan hasil yang maksimal.
Dalam kurun waktu satu tahun pemerintahannya, pasangan ini berhasil menemukan sumber utama permasalahan yang ada di Jakarta. Sumber tersebut adalah rendahnya tingkat kesadaran masyarakat menghormati, menghargai dan melaksanakan aturan serta kebijakan pemerintah.
Contohnya ialah kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan di kawasan lingkungannya. Banyak warga yang tidak sadar bahwa membuang sampah ke selokan, bantaran kali dan tempat-tempat yang tidak selayaknya dapat menyebabkan aliran air menjadi tersumbat dan mengendap. Inilah permasalahan utama terjadinya banjir di ibukota kata Jokowi.
Sementara di sisi lain, permasalahan utama kemacetan juga terletak pada tingkat kesadaran para pengguna jalan dalam menghormati dan melaksanakan aturan serta kebijakan pemerintah. Busway sebagai angkutan umum kota yang memiliki lajur khusus di jalanan ibukota telah disalahgunakan oleh masyarakat. Jalur ini dianggap sebagai jalur umum yang boleh digunakan oleh siapa saja karena mereka merasa sudah membayar pajak sebagai modal utama pembangunan jalan-jalan di Jakarta.
Ahok mengatakan bahwa armada transportasi busway transjakarta akan ditambah guna meningkatkan pelayanan penduduk Jakarta, karena itulah sambil menunggu proses pengadaan busway selesai, jalur transjakarta harus steril dari kendaraan lain. Dengan cara seperti ini, masyarakat Jakarta belajar tertib berlalu lintas dan menghormati segala aturan yang diberlakukan pemprov DKI yang fungsinya untuk kenyamanan masyarakat itu sendiri. Jika ketertiban ini bisa di jalankan dengan baik antara pemerintah dengan rakyatnya, sekarang ya tinggal pilih, ingin naik angkutan umum busway yang tidak akan macet, atau naik mobil pribadi yang enak tapi macet!.
Comments
Post a Comment