Menonton berita di televisi belakangan ini kembali hangat dengan berita seputar banjir yang melanda Ibukota Jakarta, walaupun pada saat yang bersamaan di beberapa daerah lain di Indonesia juga mengalami terjangan luapan air.
Sebagian kalangan pun mengkaitkan banjir ini dengan kinerja pemerintahan DKI Jakarta yang dipimpin oleh Jokowi-Ahok. Problem tahunan yang melanda Jakarta ini semakin menipiskan harapan warga ibukota bahwa siapapun gubernurnya, permasalahan banjir tetap tidak akan teratasi.
Dari sisi pandangan saya sebagai warga negara Indonesia, langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta ini sebenarnya sudah sangat maksimal. Normalisasi sungai dan perbaikan drainase di Jakarta adalah yang tercepat dibanding daerah-daerah lain di Indonesia. Akan tetapi yang menjadi permasalahan saat ini adalah tingkat curah hujan di hampir seluruh wilayah Indonesia sangat tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Contoh terbaru daerah yang mengalami banjir bandang seperti ini adalah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Daerah ini merupakan daerah yang dahulunya belum sekalipun tersentuh oleh banjir. Akan tetapi pada tanggal 9 Januari yang lalu, kota banjarbaru diguyur hujan sangat deras selama 24 jam yang mengakibatkan meluapnya sungai dan tidak mampunya drainase kota menahan curah hujan tersebut. Akibatnya dalam beberapa jam, kota banjarbaru di Kalimantan Selatan terendam banjir yang cukup parah dalam beberapa jam.
Berikut gambar kota banjarbaru beberapa waktu yang lalu saat pertamakalinya dalam sejarah terendam oleh luapan air hujan :
Keadaan inilah yang membuat saya menilai bahwa betapa tingginya curah hujan yang mengguyur Bogor dan Jakarta melebihi tingkat curah hujan normal yang mengakibatkan sungai dan drainase tidak mampu menahan luapan air.
Apa pendapat anda?
Comments
Post a Comment