Skip to main content

Akanlah HUT RI ke 69 Akan Tercoreng

Saya akan mulai dengan kalimat "Akan kah peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2014 ini akan tercoreng dengan adanya agenda sidang Sengketa Pemilu Presiden?".

Telah kita ketahui bersama bahwa hampir seluruh mata warga negara Indonesia dan bahkan dunia sedang tertuju pada satu agenda yang katanya merupakan bagian dari demokrasi di Indonesia yaitu "proses persengketaan pemilu presiden di Mahkamah Konstitusi. Agenda sidang yang hasil akhirnya akan diputuskan oleh sembilan orang hakim konstitusi pada tanggal 22 Agustus mendatang sampai saat ini masih terus berlangsung. Dakwaan tahapan pemilu menurut pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu yang dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masiv oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang kemudian di rasa merugikan paslon presiden dan wakil presiden nomor urut satu ini benar-benar menghambat proses demokrasi yang seharusnya berjalan dengan baik.

Sementara itu tidak lama lagi rakyat Indonesia akan memperingati 69 Tahun kemerdekaan negaranya . Dan jika kita kembalikan pada kalimat pertama diatas, saya merasa tahun ini merupakan tahun dimana peringatan hari kemerdekaan benar-benar tercoreng oleh tindakan para elit politik negara ini yang lebih mementingkan kepentingan kelompoknya dibandingkan kepentingan seluruh warga negara Indonesia.

Dalam tulisan terdahulu saya telah katakan bahwa kekalahan dalam panggung politik adalah kekalahan dalam proses berpolitik. Tidak akan ada proses berpolitik yang akan seratus persen berjalan dengan benar karena setiap agenda politik merupakan trik atau taktik untuk mendapatkan sesuatu baik itu dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masiv atau justru bersifat untung-untungan.

Proses persengketaan saat ini saya rasa hanya merupakan bagian dari ketidakpuasan atas nilai atau skor akhir 

Comments

Popular posts from this blog

Hubungan tidak harmonis, Indonesia - Australia sama-sama rugi

Berita seputar penyadapan yang dilakukan oleh pemerintah Australia terhadap Presiden SBY selaku kepala Negara dan para petinggi negara Indonesia tidak dapat di tolerir. Melalui menteri luar negeri, pemerintah Indonesia meminta kepada pihak pemerintah Australia agar segera meminta maaf atas tindakan ini. Sementara itu melalui perdana menterinya, negara Kangguru ini menyatakan bahwa mereka tidak akan meminta maaf atas penyadapan yang telah mereka lakukan karena tindakan penyadapan tersebut adalah untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara Australia. Hubungan baik yang telah terjalin lama antara dua negara ini terancam gagal akibat tindakan yang menurut pemerintah Indonesia sangat tidak terpuji dan merusak hubungan tukar menukar informasi intelijen serta hubungan lainnya antar kedua negara. Penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia tersebut merupakan respon ketidakpuasan atas tukar menukar informasi intelijen kedua negara. Hal ini menjadi sangat jelas bahwa pemerintah Austral...

Jelang Pilpres 2014, Bagaimana Analisis Politik dari Blogger?

Pasca pemilu legislatif 2014, banyak tokoh-tokoh politik, pengamat politik, lembaga survey mulai menganalisa langkah-langkah politik menjelang pemilu presiden 2014 bulan Juli mendatang. Hal ini dapat kita lihat di berbagai media elektronik dan online, berita mengenai analisa politik marak diberitakan. Para pengamat politik terkenal pun di hadirkan untuk mengulas tentang analisa politik menjelang Pilpres 2014.  Sebagai blogger yang merupakan masyarakat akar rumput, saya juga ingin memberikan sedikit analisis politik tentang peta kekuatan untuk menghadirkan calon presiden dan wakil presidennya yang benar-benar menjual di mata masyarakat Indonesia. Apa kata Penho? berikut analisa politik Pilpres 2014. KOALISI PARTAI POLITIK Koalisi partai politik hanya berlaku untuk mendapatkan persentase batasan boleh menghadirkan capres dan cawapres. Sementara untuk peta kekuatan dalam pemenangan capres dan cawapres terletak pada figur calon itu sendiri. FIGUR CALON Hari ini juj...

Merebut hati rakyat bukan dengan saling sindir

Tidak lama lagi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia akan segera di gelar. Baik kubu Jokowi-JK maupun Prabowo-Hatta terus melakukan pendekatan demi pendekatan kepada masyarakat, di sisi lain aksi sindir-menyindir terus dilakukan oleh para pembicara (tim sukses) para pasangan calon terhadap lawan politiknya. Menurut pendapat saya ada satu hal yang kurang di cermati oleh para tim pemenangan pasangan calon Capres dan Cawapres adalah dalam kurun lima sepuluh tahun terakhir ini keterisolasian masyarakat di seluruh tanah air mulai berkurang. Ini artinya tingkat pendidikan politik masyarakat telah berkembang karena semua media elektronik dan cetak telah dapat di nikmati oleh lapisan masyarakat di pedalaman tanah air kita. Penilaian masyarakat bukan lagi bergantung pada prosentase kelebihan dan kekurangan, melainkan pada metode pendekatan secara langsung kepada masyarakat dalam penjabaran visi misi kedepan bagi kepentingan masyarakat sebagai pemilih. Ingat, pemimpin yang baik ...